Kamis, 23 Juli 2009

Perangkat Keras Internet, Membangun Jaringan Internet

Perangkat Keras untuk Akses Internet
Penggunaan dan pemanfaatan internet sudah tak asing lagi saat ini. Tetapi sudahkah anda tahu, kira-kira perangkat apa saja yang diperlukan agar dapat mengakses internet?
Untuk dapat mengakses internet, ada beberapa macam perangkat keras yang paling penting untuk digunakan antara lain:
1. Komputer
Komputer merupakan komponen utama untuk dapat mengkases internet. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam koneksi internet sangat menentukan cepat atau lambatnya kinerja akses internet. semakin tinggi spesifikasi sebuah komputer, semakin cepat kinerja akses internet, begitu pula sebaliknya.
Spesifikasi minimal sebuah komputer dalam akses internet antara lain sebagai berikut:
1. Processor, merupakan otak dari komputer untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dalam komputer. Processor minimal pentium III atau setara dengannya.
2. RAM (Random Access Memory), berfungsi sebagai media penyimpanan sementara. RAM minimal 256MB.
3. Harddisk, digunakan untuk media penyimpanan data secara magnetik. Harddisk minimal 20GB.
4. VGA card, merupakan perangkat keras untuk menampilkan gambar pada layar monitor. VGA card minimal 4MB.
5. Monitor, merupakan perangkat output untuk menampilkan proses kerja dari komputer.
2. Modem (Modulator Demodulator)
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Secara singkat, modem merupakan alat untuk mengubah sinyal digital komputer menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Komputer yang melakukan koneksi dengan internet dihubungkan dengan saluran telpon melalui modem. Berdasarkan fungsinya modem dibagi menjadi tiga jenis. Antara lain:
1. Modem Dial Up
Modem dial Up biasa digunakan oleh Personal Computer (PC) yang langsung dihubungkan melalui saluran telepon. Jenis modem dial up ada dua macam yaitu:
1. Modem Internal
Merupakan modem yang dipasang dalam komputer terutama pada slot ekspansi yang tersedia dalam mainboard komputer. Rata-rata kecepatan modem internal untuk melakukan download adalah 56 Kbps.
Keuntungan penggunakan modem internal
1. Lebih hemat tempat dan harga lebih ekonomis.
2. Tidak membutuhkan adaptor sehingga terkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel.
Kelemahan modem internal
1. Modem ini tidak memerlukan lampu indikator sehingga sulit untuk memantau status modem.
2. Modem ini tidak menggunakan sumber tegangan sendiri sehingga membutuhkan daya dari power supply. Hal ini mengakibatkan suhu dalam kotak CPU bertambah panas.
2. Modem Eksternal
Modem eksternal merupakan modem yang letaknya diluar CPU komputer. Modem ekternal dihubungkan ke komputer melalui port com atau USB. Pemasangan modem ini adalah dengan cara menghubungkan modem ke power dan menghubungkannya lagi ke adaptor lalu disambungkan kembali ke listrik.
Keuntungan modem eksternal:
1. Portabilitas yang cukup baik sehingga bisa pindah-pindah untuk digunakan pada komputer lain
2. Dilengkapi lampu indikator sehingga mudah untuk memantau status dari modem.
Kelemahan dari modem
eksternal
1. Harga lebih mahal dari pada modem internal
2. Membutuhkan tempat atau lokasi tersendiri untuk menaruh modem tersebut.
2. Modem Kabel
Modem Kabel (Cable Modem), adalah perangkat keras yang menyambungkan PC dengan sambungan TV kabel. Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan modem dialup atau modem ADSL, kecepatan modem kabel maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Sebelum dapat terkoneksi dengan internet, maka pengguna diharuskan untuk melakukan pendaftaran kepada penyedia jasa TV kabel dan ISP (internet Service Provider).
3. Modem ADSL (asymmetric Digital Subscriber line). (net/gem)
Perangkat keras Akses Internet
Selain sistem operasi minimal windows 95 dan sistem operasi lainnya seperti Linux, untuk dapat terkoneksi dengan internet diperlukan perangkat keras yang mendukungnya. Secara umum agar komputer dapat terhubung dengan internet, perangkat keras yang dibutuhkan adalah.
1. Modem dial up (internal/eksternal)/Kabel Modem/Modem ADSL
Modulator demodulator (Modem) berfungsi mengubah gelombang analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya mengubah sinyal digital menjadi gelombang analog dari kabel telepon sehingga komputer dapat terkoneksi dengan internet. Komputer bekerja hanya mengenal bilangan digital, gelombang pada jaringan telepon adalah gelombang analog, untuk dapat oleh komputer penerima maka gelombang tersebut diubah menjadi sinyal digital oleh modem. Sebaliknya ketika komputer bekerja dengan bilangan digital dan ketika data akan dikirim ke pengguna lainnya dalam internet, sinyal digital akan diubah menjadi gelombang analog oleh modem. Untuk Personal Computer (PC), biasanya menggunakan modem dial up yang dihubungkan dengan line telepon. Secara fisik, modem dial-up dibagi dua yaitu modem internal yang dipasang didalam komputer pada slot ekspansi yang tersedia dan modem eksternal yang dipasang dengan menggunakan kabel communication atau serial. Kecepatan modem dihitung dalam kbps (kilobit per second). Modem internal memiliki kecepatan untuk men-download informasi 56 kbps. Pada penggunaan akses dial up, ketika komputer tersambung ke server ISP, pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi.
Selain modem dial-up terdapat pula modem ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line). Modem ADSL memiliki kecepatan yang tinggi, dikembangkan dengan teknologi Discrete MutliTone (DMT). Dalam mengakses internet, ADSL dapat menggunakan line telepon. Pengguna ADSL diharuskan mendaftar terlebih dahulu ke ISP (Internet Service Provider). Untuk jenis Cable Modem menggunakan line TV Kable. Di Indonesia Anda dapat menggunakan layanan dari TV Kabel, yaitu kabelvision. Cable Modem mempunyai kecepatan akses yang tinggi. Untuk dapat mengakses internet melalui Cable Modem pengguna diharuskan melakukan pendaftaran terlebih dahulu kepada penyedia jasa TV kabel dan ISP (Internet Service Provider). Pemasangan jaringan internet dengan cable modem lebih rumit dibandingkan dengan jenis modem lainnya. Pendaftaran untuk akses internet dengan modem cable menggunakan MAC Address (Media Access Control Address). Ketika cable modem rusak, Anda harus mendaftarkan kembali MAC Address baru untuk cable modem baru. Sedangkan pada modem ADSL atau Dial up, ketika modem rusak kita dapat langsung menggunakan modem baru tanpa harus mendaftarkan kembali ke ISP.
Kecepatan sebuah modem diukur dengan satuan bps (bit per second) atau kbps (kilobit per second). Kecepatan modem dial up bervariasi antara 300 bps hingga 56 kbps, umumnya berkisar antara 14.4 hingga 56,6 kbps. Makin tinggi kecepatannya maka akan mempersingkat waktu koneksi hingga menghemat biaya pulsa telepon. Dalam aliran data internet, terdapat istilah yang disebut dengan upstream dan downstream. Upstream adalah kecepatan aliran data dari komputer lokal ke komputer lain melalui sebuah network, sedangkan downstream adalah kecepatan aliran data dari komputer lain ke komputer lokal melalui sebuah network.
Berdasarkan proses kerjanya, modem dibagi menjadi dua yaitu hardware modem dan software modem. Hardware modem adalah modem yang bekerja menggunakan chip khusus untuk menangani fungsi fungsi komunikasi data, sedangkan pada software modem pekerjaan dilakukan oleh sebuah program driver. Penggunaan software modem akan membebani kerja CPU, untuk itu diperlukan komputer dengan processor yang memiliki kecepatan tinggi misalnya Pentium 4. Umumnya, modem dial up yang dijual adalah modem berbasis software dimana harganya lebih murah dibandingkan hardware modem.
2. Line Telepon, Cable TV, ISDN, Satelit, Handphone
Selain modem sebagai perangkat keras yang dapat menghubungkan komputer ke Intenet, diperlukan line telepon. Selanjutnya pengguna komputer harus mendaftar ke ISP yang melayani akses dial up misalnya indosat, telkom dan cbn. Saat ini, dengan line telepon dan modem dial up, kita tidak diharuskan mendaftar lagi ke ISP, yaitu dengan menggunakan paket telkomnet instant yang secara langsung dapat melakukan akses internet. Sedangkan untuk jaringan internet lainnya untuk modem dial up harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke ISP misalnya cbn.net dan Indosatnet. Selain line telepon, untuk akses internet dapat pula melalui TV Kabel, modem yang digunakan adalah Cable Modem. Layanan akses cable modem dapat melalui jaringan TV Kabel dengan ISP diantaranya cbn, indosat, linknet, centrin dan mynet. Penggunaan antara jaringan telepon dan jaringan TV Kabel terdapat perbedaan dalam hal kecepatan akses dan transfer data.
Selain akses internet melalui modem, dapat pula memanfaatkan teknologi ISDN (Integrated System Digital Network) dan Satelit. Teknologi ini masih tergolong mahal untuk digunakan oleh perorangan. Perusahan-perusahan besar atau organisasi telah banyak yang menggunakannya. Layanan ISDN disediakan oleh ISP yang disebut dengan NSP (Network Service Provider). ISDN adalah jaringan digital yang memberikan berbagai macam pelayanan jasa telekomunikasi yang berlaku di seluruh dunia, dan merupakan tansisi sistem telepon analog ke sistem digital. ISDN memungkinkan transmisi gabungan semua dan setiap informasi yang mecakup suara, gambar, surat kabar, diagram dan videoconferencing. ISDN diperkenalkan pada tahun 1970 di Eropa. Teknologi ISDN mampu melakukan transfer data hingga kecepatan 128 kbps (kilo bit per second). Akses internet satelit dapat pula melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Konfigurasi VSAT yang banyak dipakai dan diterapkan dalam sistem multimedia adalah berbentuk star. Dalam konfigurasi VSAT ada tiga komponen utama yang dibutuhkan, yaitu.
a. Stasiun Hub, merupakan hub berbentuk piringan yang besar yang dipasangkan menghadap langsung ke satelit. sebagai pengatur semua lalu lintas atau rute data pada jaringan VSAT. Setiap terminal VSAT lain (piringan kecil) mengirim atau menerima data harus melalui stasiun hub terlebih dahulu.
b. Satelit, disebut juga dengan transfoder yang merelay sinyal dari terminal satu ke terminal lainnya. Satelit yang umumnya digunakan adalah satelit GEO ( Geostationer Earth Orbiting)
c. Terminal VSAT, Terminal yang berbentuk piringan dengan ukuran lebih kecil dari statsiun hub. Terminal VSAT ditempatkan pada pelanggan dengan menghadap langsung pada satelit GEO yang digunakan. Bandwitdh besar menggunakan piringan lebih kecil dan sebaliknya bandwidth kecil menggunakan piringan yang lebih besar.
Dengan cakupan antena yang luas maka Hub akan mentransmisikan sinyal ke satelit dan satelit merelay dan mendistribusikannya dalam cakupan antena satelit yang kemudian diterima oleh terminal masing masing pelanggan. Terminal melakukan permintaan pelayanan dengan mentransmisikan sinyal ke satelit dan diteruskan oleh satelit ke Hub. Untuk itu, pada satelit setidaknya ada dua kanal transponder, satu untuk merelay sinyal forward dari Hub ke terminal dan satu transponder lagi untuk merelay sinyal return yang dikirim dari terminal ke Hub. Dalam konfigurasi star ini, karakteristik satelit yang dipergunakan sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem VSAT. Makin baik karakteristik dari satelit terutama dari daya dan pengaruh derau maka akan makin murah dan praktis di sisi terminal VSAT.
Untuk pelanggan VSAT, ada beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk dapat mengakses internet, yaitu
 ODU (OutDoor Unit), yaitu transceiver yang diletakkan di luar (OutDoor Unit) dan harus sejajar dengan lintasan satelit yang digunakan.
 IDU (InDoor Unit) yang berbentuk seperti router pada umumnya. IDU merupakan peralatan yang digunakan di dalam (InDoor Unit) dan berfungsi sebagai alat interface antara tranceiver dengan peralatan komunikasi seperti PC (Personal Computer).
Selain jaringan dengan satelit VSAT, akses internet dapat dilakukan pula melalui saluran kabel listrik yaitu dengan menumpangkan aliran data. PLN DKI Jakarta sedang mengkaji dan mengujicobakan akses internet dengan aliran data melalui kabel listrik. Pada negara negara maju, penggunaan saluran kabel listrik untuk mengakses internet sudah mulai dimasyarakatkan.
Internet juga dikembangkan untuk media wireless (tanpa kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler atau telepon genggam (handphone). Protokol yang digunakan disebut dengan WAP (Wireless Application Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antarindustri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar internet. WAP bekerja dengan modus teks dengan kecepatan 9,6 kbps. Selain WAP, dikembangkan pula teknologi GPRS (General Packet Radio Service) yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan WAP yaitu hingga 115 kbps dengan dukungan aplikasi grafis dan multimedia. Saat ini, terdapat teknologi 3G (Third Generation) pada telepon selular berbasis CDMA (Code Division Multiple Access), dimana 3G memiliki kecepatan transfer data hingga 230 kbps

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
1. Pendahuluan
Sejak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya system operasi Windows 95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan computer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang diperlukan.
Dalam makalah ini akan dibahas sebagian kompunen yang diperlukan untuk menbuat sebuah jaringan computer
2. Sejarah Jaringan
Konsep jaringan computer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan computer MODEL 1 dilaboratorium BELL dan group riset HARVARD UNIVERSITY yang dipimpin professor H.Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat computer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong di buatlah proses beruntun (Batch processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super computer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapaterminal. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertamakali untuk jaringan (Network) komputer dihttp://home.xandros.com/aplikasikan. Pada system TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan tehnologi komputer dan tehnologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara parallel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara ternologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Jaringan komputer model distributed processing. Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil mulai menurun dan konseb proses distribusi sudah matang, maka penggunaan computer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar computer (Peer to Peer system) saja tanpa melalui
computer pusat . Untuk itu mulailah berkembang tehnologi jaringan local yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagaian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
3. Model referensi OSI dan Standarisasi.
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standard an disetujui berbagai pihak.
Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk bias saling berkomunikasi diperlukan penerjemah / interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol . Untuk itu badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat
2 Materi Training Local Area Network
telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet
sekalipun sangat diperlukan.
Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol internet bisa dilihat dalam tabel berikut :
Model OSI TCP / IP Protokol TCP / IP
No Lapisan Nama Protocol Kegunaan
1 Aplikasi Aplikasi
DHCP (Dynamic
HostConfiguration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada
jaringan dengan jumlah IP yang
terbatas
DNS (Domain Name Server ) Database nama domain mesin dan
nomor IP
FTP (File Transfer Protocol ) Protokol untuk transfer file
HTTP (Hyper Text Transfer
Protocol
Protokol untuk transfer file HTML
dan Web
MIME (Multipurpose internet
Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary
dalam bentuk teks.
NNTP (Network News Transfer
Protocol)
Protokol untuk mengirim dan
menerima Newsgroup
SMB (Server Message Block) Protokol untuk transfer berbagai
server file Dos dan Windows
POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari
server.
2 Presentasi
SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol)
Protokol untuk mengirim mail
SNMP (Simple
NetworkManagement Protocol)
Protokol untuk manajemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses jarak jauh
TFTP (Trivial FTP ) Protokol untuk transfer file
3 Sessi
NETBIOS (Network Basic Input
Output System)
BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET Input Output untuk network jenis
BSD-UNIX
4 Transport Transport
TCP (Tranmission Control
Protocol)
Protokol pertukaran data
berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data nonorientasi
(Connectionless)
5 Network Internet
IP (Internet Protokol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information
Protokol)
Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution
Protokol)
Protokol untuk mendapatkan
informasi hardware dari nomor IP
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan
informasi nomor IP dari hardware
PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero)http://home.xandros.com/
3 Materi Training Local Area Network
6 Datalink
Network
Interface
PPP (Point to Point Protokol) Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet
Protokol)
Protokol dengan menggunakan
sambungan serial
7 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
Tabel 1. Hubungan antara referensi model OSI dengan protokol internet
4. Pengertian jaringan komputer.
Jaringan komputer pada hakekatnya adalah dua komputer atau lebih yang terhubung satu dengan yang lainnya. Perangkat yang dapat dihubungkan tidak terbatas pada komputer saja, melainkan termasuk printer dan perangkatperangkat keras lainnya. Sebagai perhubung dapat digunakan kabel atau media lain yang tidak menggunakan kabel, misalnya gelombang radio dan sinar inframerah.
5. Istilah – Istilah jaringan.
Berbicara mengenai jaringan tidak dapat dilepaskan dari beberapa istilah atau terminologi yang sangat akrab dengan dunia jaringan. Oleh sebab itu sebelum pembicaraan mengenai jaringan diperdalam, ada baiknya istilah –istilah tersebut di bahas terlebih dahulu. Beberapa istilah dalam jaringan yang akan kita bahas
adalah :
 Server
 Client
 Node
 Peer to peer
 Local dan Remote
 Protokol
 Kartu jaringan
 Repeater, Bridge, Router
 Gateway
 Firewall

5.1 . Server
Server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan. Biasanya computer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut.
Jaringan skala kecil umumnya hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih.
5.2. Client
Secara mudah, client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah komputer yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server.
Jika kemudian ada istilah “Client/server” maka istilah tersebut pastilah merujuk pada sebuah system jaringan yang memiliki minimal sebuah server dan beberapa client. Misalnya saja ada istilah “äplikasi database client/server” maka artinya adalah sebuah server yang menyimpan file-file database dan aplikasi
pada client hanya dapat berjalan apabila telah mendapatkan informasi dari database yang ada di server.
5.3. Node
Pada intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan disebut nude, entah itu berupa sebuah komputer server, komputer client, atau sebuah printer.
5.4. Peer to peer.
Dalam sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client. Jadi artinya setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan memiliki tingkatanyang sama. Biasanya jaringan peer to peer digunakan untuk berbagi pakai atau sharing data atau printer antara komputer yang ada dalam jaringan tersebut.
Jaringan dengan sifat peer to peer biasa disebut workgroup.

5.5 . Local dan remote
Istilah local menunjukkan berbagai sumberdaya yang ada didalam sebuah komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Jika computer tersebut akan mengakses sumberdaya yang ada pada dirinya sendiri sudah barangtentu tidak perlu ” mengarungi” jaringan sehingga disebut sebagai local.
Mengikuti jalan pikiran yang sama, berbagai sumberdaya yang harus diakses dengan menggunakan jaringan terlebih dahulu akan disebut dengan remote.

5.6. Protokol
Kita umpamakan komputer-komputer yang ada dalam sebuah jaringan adalah sekumpulan manusia yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya, maka tentunya mereka harus mengerti bahasa yang sama agar dapat saling berkomunikasi. Protokol dapat diumpamakan sebagai bahasa tersebut.
Protokol yang paling umum digunakan sehingga pasti dikenal oleh berbagai macam jaringan adalah protocol TPC/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Ibarat bahasa, TCP/IP adalah bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. Salah satu contoh protocol yang lain adalah IPX(InterPacket Exchange) yang digunakan system operasi Novell NetWare.

5.7 . Kartu jaringan.
Kartu jaringan merupakan perangkat keras yang menterjemahkan sinyal-sinyal jaringan ke bentuk paket-paket data yang dimengerti komputer. Kompunen ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti kartu yang harus ditancapkan ke komputer, baik pada slot PCI ataupun SCSI.

Pada bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk menancapkan kabel jaringan. Konektor yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu biasa di sebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP). Konektor BNC berbentuk seperti kabel TV dan sekarang sudah jarang digunakan sedang RJ-45 atau sering disebut UTP seperti konektor kabel telpon namun jumlah kabelnya lebih banyak. Jika jaringan yang digunakan bersifat wireless maka pada panel belakang tidak terdapat lubang konektor melainkan ada antenna.

Gambar 1 Kartu jaringan (Ethernet card) untuk pc dan notebook

5.8 . Repeater, Bridge, dan Router.
Ketiga istilah tersebut adalah perangkat keras yang fungsi utamanya adalah menghubungkan dua buah jaringan. Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke segmen jaringan lainnya, repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.

Gambar 2 Repeater

Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.

Gambar 3 Bridge

Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang berbeda, untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi), sedangkan Router Diibaratkan AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)

Gambar 4 Router

5.9 . Gateway
Gateway berfungsi sebagai antarmuka sebuah jaringan skala kecil dengan jaringan beskala jauh lebih besar, misalnya antara sebuah LAN dengan Internet atau antara LAN di Unit-usaha dengan WAN ptpn7 secara keseluruhan. Gatway juga dapat melakukan translasi protocol diantara kedua jaringan tersebut.

5.10Firewall
Firewall adalah system keamanan pada sebuah jaringan, firewall dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Tugas firewall adalah mencegah yang tak berizin agar tidak dapat masuk ke dalam jaringan.

6. Skala Jaringan
Pada dasarnya ada empat macam skala jaringan.
 LAN
 MAN
 WAN
 INTERNET

6.1 . LAN
LAN atau Local Area Network adalah jaringan berskala relatif kecil dan dibatasi oleh batasan geografis tertentu, misalnya suatu gedung atau komplek gedung, banyak LAN yang hanya memiliki area satu ruangan saja.

6.2 . MAN
MAN atau Metropolitan Area Network adalah jaringan yang berskala lebih besar dari LAN tapi masih dalam satu kota, misalnya jaringan antar gedung dalam suatu apartemen.

6.3 . WAN
WAN atau Wide Area Network adalah jaringan dari berbagai LAN .Ruang lingkupnya tidak lagi terbatas pada suatu area geografis saja, tetapi dapat melintas batas kota bahkan Negara. Sebagai media penghubung antara LAN yang satu dengan LAN yang lainnya dapat digunakan saluran telepon dan satelit.

6.4 . INTERNET
Dari skala besarnya internet sebenarnya sama dengan WAN, tetapi WAN bersifat private,artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya, misalnya WAN yang dimiliki PTPN7, sebaliknya Internet bersifat publik sehingga semua orang dapat mengakses jaringan tersebut.

7. Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah tataletak atau layout suatu jaringan. Ada beberapa topologi jaringan yang dikenal yaitu :
 Mesh
 Bus
 Ring
 Star

7.1 . Mesh
Pada topologi mesh semua node saling terhubung. Topologi ini hampir tidak pernah dipakai karena sulit ditangani juga boros akan kabel

Gambar 5 Topologi Mesh

7.2 . Topologi Bus
Topologi ini menggunakan kabel BNC dan pada kedua ujungnya harus diberi terminator. Topologi ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditangani, namun sekarang telah banyak ditinggalkan karena lalulintas data terlalu padat dan apabila ada satu node rusak maka keseluruhan jaringan tidak dapat berfungsi.
Keuntungan
 Hemat kabel
 Layout kabel sederhana
 Mudah dikembangkan
Kerugian
 Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
 Kepadatan lalu lintas
 Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
 Diperlukan repeater untuk jarak jauh

Gambar 6 Topologi Bus kabel BNC

7.3 . Topologi Ring
Pada Topologi ring semua node ditata sehingga membentuk suatu lingkaran . Kabel yang digunakan juga merupakan kabel BNC. Oleh karena tidak memiliki ujung maka tidak diperlukan terminator.Namun demikian topologi inipun telah banyak ditinggalkan karena memiliki kelemahan yangsama dengan topologi bus, selain itu ,pengembangan jaringan dengan menggunakan topologi ring ini relative sulit dilakukan.
Keuntungan
 Hemat Kabel

Kerugian
•Peka kesalahan
•Pengembangan jaringan lebih kaku

Gambar 7 Topologi Ring

7.4 . Topologi Star
Seperti namanya, topologi star memiliki bentuk seperti bintang, setiap node terhubung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch. Topologi ini yang paling banyak digunakan saat ini. Kabel yang digunakan adalah UTP dengan konektor RJ-45.
Topologi ini disukai karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
 Fleksibel
 Pengembangan dan pengelolaan jaringan mudah.
 Kerusakan atau perawatan yang dilakukan pada satu node tidak mempengaruhi node yang lain.
Oleh karena pusat jaringan terletak pada hub / switch maka perangkat tersebut harus dirawat betul-betul, karena kalau sampai rusak maka seluruh jaringan down alias tidak dapat berfungsi.
Keuntungan
 Paling fleksibel
 Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
 Kontrol terpusat
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
 Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
 Boros kabel
 Perlu penanganan khusus
 Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Gambar 8 Topologi star Kabel UTP + RJ-45

8. Alamat IP
Bahwa setiap nude yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis protocol TCP/IP haruslah memiliki sebuah alamat IP (IP Address) yang unik, artinya dalam satu jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis,
8.1. Format alamat IP
Format alamat ip adalah angka biner yang panjangnya 32 bit dan terbagi menjadi 4 bagian yang masing-masing panjangnya 8bit (8bit sama dengan 1 byte), setiap bagian dipisahkan dengan titik. Oleh karena merupakan angka biner maka alamat ip hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja.
Contoh : 11000000.10101000.00000001.00000001
Format penulisan seperti contoh tersebut kurang disukai dan sulit dibaca. Oleh karena itu format penulisan alamat ip lebih sering diwujudkan dalam bentuk decimal.
Contoh : 192.168.1.1
Setiap bagian mampu menampung 255 kemungkinan angka, jadi total alamat ip yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625. akan tetapi dalam kenyataannya dalam pengalokasiannya ada batasan - batasan serta kelas tertentu, jadi tidak sembarang salah satu dari 4 milyar kemungkinan alamat ip tersebut dapat dipergunakan begitu saja.
8.2 . Kelas alamat IP
Untuk mempermudah pendistribusiannya , alamat ip dibagi menjadi kelas-kelas tertentu, Pada dasarnya ada 5 kelas alamat ip yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E, kelas A, B, C didistribusikan untuk umum sedangkan kelas D dan E digunakan untuk multicast dan eksperimen. Setiap alamat ip memiliki network ID dan host ID. Network ID adalah identitas jaringan sedangkan host ID
adalah identitas node. Pada dasarnya pembagian kelas alamat ip didasarkan pada pembagian network ID dan host ID tersebut. Adapun kelas-kelas yang dimaksud bisa dilihat pada tabel berikut :
Kelas
Batas
k
A
B
C
D
E
0.0.0.0 – 127.255.255.255
128.0.0.0 – 191.255.255.255
192.0.0.0 – 223.255.255.255
224.0.0.0 – 239.255.255.255
240.0.0.0 – 247.255.255.255
Tabel 1 Pembagian kelas TCP / IP

8.3 Alamat IP spesial..
Ada beberapa alamat untuk ip yang tidak boleh digunakan sebagai alamat host karena sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu :
 Alamat untuk host tidak diperbolehkan mempunyai nilai 0 atau nilai 1 (dalam decimal bernilai 0 atau 255) karena nilai 0 dianggap sebagai alamat jaringannya sendiri dan nilai 255 sebagai alamat broadcast atau multicast atau netmask..
 Alamat broadcast yang disebut sebagai local broadcast yaitu nilai 255.255.255.255
 Alamat IP lain yaitu 127.xxx.xxx.xxx (xxx bernilai 0 – 255 ) oleh aplikasi TCP/IP sebagai alamat loopback, yaitu paket yang di tranmisikan kembali diterima oleh buffer computer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan, sebagai alamat untuk diagnostic, dan pengecekan konfigurasi TCP/IP. Contoh: ping 127.0.0.1.
 Dalam satu jaringan host ID harus unik./tidak boleh ada yang sama.
8.4 . Alamat Private.
Dari alamat kelas yang ada tidak semuanya dipakai untuk publik seperti internet yang memerlukan registrasi. Ada alamat-alamat yang dapat kita pakai sebagai alamat jaringan yang disebut sebagai private address. Alamat tersebut adalah ;
 Untuk kelas A : 10.0.0.1 – 10.255.255.254
 Untuk kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254
 Untuk kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254

8.5 . Alamat Subnet.
Subnet mask adalah angka biner sepanjang 32 bit yang digunakan untukmembedakan network ID dengan host ID dan memeriksa apakah suatu node berada pada jaringan yang sama atau jaringan luar.
Subnet mask default untuk setiap kelas alamat IP adalah sebagai berikut :
 Kelas A : 255.0.0.0
 Kelas B : 255.255.0.0
 Kelas C : 255.255.255.0
Dari angka –angka tersebut terlihat bahwa seluruh bit yang berhubungandengan network ID selalu bernilai 1 sedang seluruh bit yang berhubungan dengan host ID bernilai 0. untuk jelasnya lihat tabel berikutKelas Network ID Host ID Default subnet mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.25 4 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
Tabel 2 IP private address
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN).
Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

9. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.

9.1 . Root-level domain:
merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).

9.2 . Top level domain:
kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau untuk australia.

9.3 . Second level domain:
merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: PTPN7.com; yahoo.com, dan lain-lain.

10. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada computer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

11. Type dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable
Kategori untuk twisted pair yaitu : Kabel Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone
pada umumnya dan pada jalur ISDN –integratedservice
digital networks. Juga untukmenghubungkan modem dengan line telepon).
Type CAT 2 UTP up to 1 Mbits(sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP / STP 16 Mbits data transfer(sering digunakan pada topologi token ring atau10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP - up to 100 MHz 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced
UTP, STP - up to 100 MHz 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copperpairs
(kedua jenis CAT5 sering digunakan padatopologi token
ring 16Mbps, Ethernet 10Mbpsatau pada FastEthernet
100Mbps)
Type CAT 6 up to 155 MHz or 250 MHz 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db(Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 up to 200 MHz or 700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit Ethernet)
Tabel Type kabel Twisted
Sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm and http://www.firewall.cx/cabling_utp.php
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk
menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter). Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial
jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter ratarata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

12. Konfigurasi pengkabelan jaringan dengan kabel UTP / RJ-45
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jeniskoneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/switch atau router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

12.1..Straight cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor satu di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini,yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color: white/orange
Pin 2 wire color: orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 likethis:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut
Pair#1
Pin 4 wire color: blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color: brown
Tabel 3 Konfigurasi kabel Straight dengan RJ-45

Gambar 9 straight cable


12.2.crossover cable
Konfigurasi tipe penyambungan crossover diperlukan bila kita ingin membuat dua computer bisa saling berkomunikasi atau menghubungkan antara 2 hub, adapun cara menyambungnya bisa dilihat pada tabel berikut.
Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cable sebagai berikut :
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
1 3
2 6
3 1
4 Open
5 Open
6 2
7 Open
8 Open
pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung
Tabel 4 configurasi jaringan model crossover dengan kabel UTP/RJ-45.

Gambar 10 Jaringan crossover
13. Konfigurasi node LAN pada Windows 98.
Untuk menggunakan fasilitas dan komponen jaringan yang ada pada Windows98, harus terlebih dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
 Proses pertama memberi nama komputer (unik) untuk memastikan bahwa
komputer yang dipakai dapat dikenali oleh pemakai komputer lain yang terhubung di dalam jaringan komputer.
 Menginstall hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan
 Mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi”
dengan komputer lain.
 Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan artinya memberi nama computer yang unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar dapat “berkomunikasi” dengan komputer lain di dalam jaringan. Dan untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain.
 Computer Description artinya Anda bisa saja mengabaikan deskripsikomputer yang dipakai. Deskripsi komputer akan terlihat oleh orang lain padasaat browsing di jaringan, bila Anda mengisi computer descripto

13.1. Memberikan nama untuk komputer:
1) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
2) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification
3) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untukkomputer yang akan digunakan.
4) Klik OK.

Gambar 11 Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
13.2. Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer yang dapat “berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media dan protokol. Windows98mendukung beberapa tipe network, yaitu:
 Ethernet,
 Token Ring,
 Attached Resource Computer Network (ARCNet),
 Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
 Wireless, infrared,
 Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 mendukung 4 buah kartu jaringan sekaligus di dalam 1 komputer.
Setelah memasang kartu jaringan selanjutnya, memasang driver kartu jaringan.

Untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan dilakukan dengan cara klik icon Add New Hardware Wizard atau Network di Control Panel.

Gambar 12 Menginstall kartu jaringan
Windows 98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) addressmuntuk kartu jaringan. The base I/O port address defines a memory address through which data will flow to and from the adapter.
Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
1) Pada Control Panel, double-klik icon Network.
2) Pilih tab Configuration, klik Add.
3) Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
4) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
5) Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan,

Windows 98 akan me-restart komputer.
6) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
7) Pilih Adapter, lalu klik Properties.
13.3Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan komputer, gunakan protokol yang sering (umum) digunakan.
Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
1) Buka Control Panel dan double-klik ikon Network.
2) Dalam tab Configurasi klik Add.
3) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
4) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.

Gambar 13 Menginstall protokol jaringan

Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi
 NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base).
 Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX)
protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
 Microsoft Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
 Transmission Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP) protokol standar yang umum digunakan.
 Fast Infrared Protocol digunakan secara wireless (tanpa kabel),
protokol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
 Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
13.4.Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
 Internet Protocol,
 Transmission Control Protocol (TCP),
 Internet Control Message Protocol (ICMP),
 Address Resolusion Protocol (ARP),
 User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasi dulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.

Gambar 14 IP address dalam TCP/IP properties
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
3) Klik Properties.
4) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
 Obtain an IP address automatically IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam
memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
 Specify an IP address IP address dan subnet mask diisi secara manual.
5) Klik OK.
6) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik
tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
7) Klik OK.
8) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service
(WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
9) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
10) Klik OK.
Gambar 15 Gateway Gambar 16 Wins

14. Konfigurasi IP untuk Windows XP.
Kita langsung saja membahas bagaimana caranya mengkonfigurasi IP pada windows XP, karena untuk windows xp biasanya Kartu jaringan berikut Internet Protocol (TCP/IP), NWlink/NetBios, IPX/SPX/NetBios, dan lain-lain langsung di deteksi secara otomatis saat kita install Windows pertama kali, semuanya jadi mudah, bahkan kalau server diaktifkan DHCP nya kita tidak perlu konfigurasi apapun, windows xp langsung bisa dipergunakan untuk jaringan.
Karena kita menggunakan IP statis maka IP harus dikonfigurasi secara manual. Adapun caranya sebagai berikut :

1) Klik Star arahkan kursor mouse ke settings terus ke Network connections klik Local Area connections. Lihat gambar berikut

Gambar 17 lokasi Local Area Connections
2) Setelah Local Area Conecction terbuka klik Properties
3) Pada menu general arahkan kursor mouse pada “This connection uses the following items” cari dan tandai dengan mouse Internet Protocol (TCP/IP) dilanjutkan dengan klik properties, lihat gambar berikut

Gambar 18 Internet Protocol (TCP/IP)
4) Pilih radio button yang bertuliskan “Use the following IP address” pada kolom IP address isi IP yang kita kehendaki contohnya lihat gambar berikut.

Gambar 19 kolom IP address, Subnet mask
5) Setelah terisi dengan benar klik OK

1 komentar:

  1. Thanks for sharing this information. I have bit confused about this but Now I am clear.

    jeu

    BalasHapus